Siapa sih yang tidak tau wanita karir?
Di era modern
ini banyak wanita yang menginginkan dirinya untuk bekerja. Wanita karir adalah
wanita yang menekuni sesuatu atau beberapa pekerjaan yang dilandasi oleh
keahlian tertentu yang dimilikinya untuk mencapai suatu kemajuan dalam hidup,
pekerjaan, atau jabatan. Namun bagaimana pandangan islam mengenai hal ini ?
Diriwayatkan oleh Ibnu Umar marfu`an bahwa, "Wanita itu
adalah aurat, bila dia keluar rumah, maka syetan menaikinya." (HR
Tirmizy)
وَقَرْنَ فِي
بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ
وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ
عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً
dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan
janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang
dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta’atilah Allah dan
Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai
ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS.
Al-Ahzab ayat 33)
Dengan begitu, apakah
wanita tidak berhak untuk memiliki dan meraih cita-citanya ? Tidak ada yang
melarang manusia untuk memiliki cita-cita dalam hidupnya, begitu juga dengan
wanita. Wanita juga berhak memiliki cita-cita dan meraihnya. Akan tetapi bagi
wanita yang telah menikah, mereka wajib meminta restu kepada sang suami apakah
dia mengijinkan istrinya untuk bekerja atau tidak. Jika suami mengijinkan
istrinya untuk bekerja, maka hukum istri untuk berkarir adalah halal. Akan
tetapi jika suami tidak mengijinkan sang istri untuk bekerja, maka hukum wanita
karir baginya haram. Karena seorang istri harus mematuhi apa yang dikatakan
oleh sang suami.
Rasulullah
SAW memang tidak melarang Khodijah untuk berkarir. Akan tetapi urusan yang
berhubungan dengan keluar rumah rasulullah SAW lah yang mengurusinya dengan
bimbingan Khodijah. Karena diluar rumah banyak setan-setan yang kemungkinan
bisa menggoda iman Khodijah. Untuk itu
bagi istri yang berkarir diluar rumah harus bisa menjaga imannya agar rumah
tangganya tidak goyah dan tidak lupa akan kodratnya sebagai seorang ibu. Selain
itu, dia juga harus bisa membagi waktu antara waktu untuk keluarga dan waktu
untuk bekerja. Jangan sampai waktu untuk keluarga terbuang hanya karena sebuah
pekerjaan. Dengan begitu urusan rumah tangganya bisa berjalan lancar dan
anak-anaknya bisa mendapatkan kasih sayang yang cukup sehingga bisa menjadi
anak yang cerdas nan sholeh/sholeha.
0 comments:
Post a Comment