Takmir Al-Hurriyah

Takmir Masjid Al-Hurriyah merupakan salah satu organisasi di SMAN 1 Glagah Banyuwangi...

Bupati Anas

Bupati Anas saat mendatangi acara Grand Festival Hadrah Al-Banjari se-Jawa Timur dan Bali...

PPTA

Pergantian Pengurus Takmir Al-Hurriyah tahun 2014-2015...

Friday, April 1, 2016

Endog-Endogan, Bid'ah?

Endog-endogan merupakan suatu istilah yang tidak asing lagi bagi masyarakat using, Banyuwangi. Sehingga ketika istilah itu sudah diucapkan, yang ada di benak mereka adalah perayaan maulid Nabi yang ada pembacaan sholawat di dalamnya. Kita mungkin sering merayakan dan juga menghadiri peringatan nabi Muhammad SAW. Akan tetapi hal ini masih menjadi perdebatan yang serius di kalangan para ulama’. Sebagian ulama mengatakan endog-endogan dianggap bid’ah.

            Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW adalah utusan Allah dan rahmat bagi sekalian alam. Kelahiran makhluk mulia yang ditunggu jagad raya membuat alam tersenyum, gembira dan memancarkan cahaya. Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husain Al-Habsyi pengarang kitab Maulid Habsyi menggambarkan kelahiran Nabi Mulia itu dalam syairnya yang indah:
اشرق الكون ابتهاجا بوجود المصطفى احمد و لأهل الكون انس وسرور قد تجدد 

"Alam bersinar cemerlang bersukaria demi menyambut kelahiran Ahmad Al-Musthofa Penghuni alam bersukacita. Dengan kegembiraan yang berterusan selamanya”

            Dengan tuntunan Allah SWT Nabi Muhammad SAW pun berhasil melaksanakan misi risalah yang diamanahkan kepadanya. Selama kurang lebih 23 tahun dengan berbagai macam rintangan dan hambatan yang menimpa Rasulullah SAW ketika berdakwah akhirnya beliau berhasil menciptakan keadilan islam di dunia ini.

            Dari perjuangan dakwahnya yang begitu besar, apakah kita sebagai umatnya tidak boleh memiliki rasa bangga terhadap beliau dengan memperingati hari kelahirannya ? Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melaksanakan peringatan maulid nabi :
1.      Memperingati Maulid Nabi SAW bukan hanya tepat pada hari kelahirannya,
2.      Peringatan Maulid merupakan sarana berkumpul untuk mendengarkan dakwah dan sirah beliau dan mendengarkan pujian-pujian tentang diri beliau, juga memberi makan orang-orang yang hadir,memuliakan orang-orang fakir dan orang-orang yang membutuhkan
3.      Maulid nabi tidak dilakukan pada malam tertentu dan dengan cara tertentu yang dinyatakan oleh nash-nash syariat secara jelas Tetapi juga tidak ada dalil yang melarang peringatan ini, karena berkumpul untuk mengingat Allah dan Rasul-Nya

Kita dianjurkan untuk bergembira atas kelahiran Nabi Muhammad SAW yang membawa rahmat kepada alam semesta. Allah SWT berfirman:
ﻗُﻞْ ﺑِﻔَﻀْﻞِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﻭَﺑِﺮَﺣْﻤَﺘِﻪِ ﻓَﺒِﺬَﻟِﻚَ ﻓَﻠْﻴَﻔْﺮَﺣُﻮﺍْ ﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِّﻤَّﺎ ﻳَﺠْﻤَﻌُﻮﻥَ

"Katakanlah: ‘Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan."(QS.Yunus:58).
1)      Penghisan Telur (Endog-endogan)
2)      Pembuatan Jodang


            Khusus di kabupaten Banyuwangi, peringatan maulid nabi Muhammad SAW dikenal dengan Endog-Endogan. Tradisi ini telah berlangsung selama puluhan tahun yang lalu dan merupakan salah satu budaya yang mereka miliki. Tradisi Endog-Endogan menunjukkan budaya gotong royong masyarakat dan sebagai bentuk kecintaan masyarakat islam kepada nabi Muhammad SAW. Endog (telur) direbus dan diletakkan di tusukan bambu yang dihiaskan kembang kertas (kembang endog) yang nantinya kembang endog tadi akan ditancapkan ke jodang (pohon pisang yang telah dihias kertas warna-warni). Kemudian jodang-jodang yang telah ditancap kembang endog tadi akan diarak keliling kampung dengan diiringi alat music tradisional.

Filosofi endog-endogan

Kembang telur melambangkan zaman jahiliyah, (yang ditunjukkan dengan bilah bambu kering). Kelahiran Nabi Muhammad (yang disimbolisasikan dengan telur) menjadi titik penting perubahan kehidupan yang menjadi lebih baik (dilambangkan dengan bunga kertas). Lalu, mengapa harus menggunakan telur? Nah, dibawah ini adalah beberapa alasannya :
pertama; Kuningan telur terdapat dibagian paling dalam dan dari kuningan tersebut dapat menghasilkan hal baru seperti anak dan disitulah terdapat protein yang tinggi maka dapat di ibaraitkan sebagai IHSAN dalam kehidupan, sebagai bagian yang paling penting.
Kedua;  Putihan sebagai pembungkus kuningan. Putihan disini ibarat ISLAM, setelah ihsan maka membentuklah sebuah kenyakinan yaitu berupa islam.
Ketiga;  Setelah cangkang yang melindungi putihan dan kuningan telur tersebut. Cangkang ibarat IMAN dalam kehidupan ini, setelah ihsan dan islam maka keduanya perlu dilindungi agar tidak pudar maka memperlukan iman sebagai pelindung dalam kehidupan.

Pemilihan pohon pisang untuk di buat jodang selain lebih mudah untuk menancapkan endog – endogan, ada nilai filosofi yang terkandung dibaliknya. Menurut KH. Ma’shum Syafi’i, Pelajaran yang bisa diambil oleh masyarakat Banyuwangi dari jodang pisang ini adalah pohon pisang akan mati kalau sudah memberikan jasa dengan ikhlas kepada yang lain, maka dari itu kita sabagai manusia bisa memberikan manfaat bagi diri kita dan orang lain. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW: khairun naas ’anfa’uhum linnas (sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi yang lain).

            Dengan filosofinya yang sangat baik itu, masihkah endog-endogan tergolong bid’ah ?


Wanita Karir ?

Siapa sih yang tidak tau wanita karir?

Di era modern ini banyak wanita yang menginginkan dirinya untuk bekerja. Wanita karir adalah wanita yang menekuni sesuatu atau beberapa pekerjaan yang dilandasi oleh keahlian tertentu yang dimilikinya untuk mencapai suatu kemajuan dalam hidup, pekerjaan, atau jabatan. Namun bagaimana pandangan islam mengenai hal ini ?

Diriwayatkan oleh Ibnu Umar marfu`an bahwa, "Wanita itu adalah aurat, bila dia keluar rumah, maka syetan menaikinya." (HR Tirmizy)
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً
dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ta’atilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. (QS. Al-Ahzab ayat 33)

            Dengan begitu, apakah wanita tidak berhak untuk memiliki dan meraih cita-citanya ? Tidak ada yang melarang manusia untuk memiliki cita-cita dalam hidupnya, begitu juga dengan wanita. Wanita juga berhak memiliki cita-cita dan meraihnya. Akan tetapi bagi wanita yang telah menikah, mereka wajib meminta restu kepada sang suami apakah dia mengijinkan istrinya untuk bekerja atau tidak. Jika suami mengijinkan istrinya untuk bekerja, maka hukum istri untuk berkarir adalah halal. Akan tetapi jika suami tidak mengijinkan sang istri untuk bekerja, maka hukum wanita karir baginya haram. Karena seorang istri harus mematuhi apa yang dikatakan oleh sang suami.


            Rasulullah SAW memang tidak melarang Khodijah untuk berkarir. Akan tetapi urusan yang berhubungan dengan keluar rumah rasulullah SAW lah yang mengurusinya dengan bimbingan Khodijah. Karena diluar rumah banyak setan-setan yang kemungkinan bisa  menggoda iman Khodijah. Untuk itu bagi istri yang berkarir diluar rumah harus bisa menjaga imannya agar rumah tangganya tidak goyah dan tidak lupa akan kodratnya sebagai seorang ibu. Selain itu, dia juga harus bisa membagi waktu antara waktu untuk keluarga dan waktu untuk bekerja. Jangan sampai waktu untuk keluarga terbuang hanya karena sebuah pekerjaan. Dengan begitu urusan rumah tangganya bisa berjalan lancar dan anak-anaknya bisa mendapatkan kasih sayang yang cukup sehingga bisa menjadi anak yang cerdas nan sholeh/sholeha.